Informatika Telkom University Surabaya

Ketika dunia bergulat dengan krisis iklim dan tantangan keberlanjutan, satu hal menjadi jelas: solusi teknologi harus menjadi bagian dari jawabannya, bukan justru menambah masalah. Di sinilah teknik informatika menemukan perannya yang paling krusial—bukan sekadar membangun aplikasi atau sistem, tetapi menciptakan inovasi digital yang mendukung bumi yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Sustainability di era digital tak bisa lepas dari data. Teknik informatika memampukan pengumpulan, analisis, dan visualisasi data lingkungan secara real-time. Dari sistem monitoring kualitas udara berbasis IoT, hingga aplikasi untuk memantau konsumsi listrik rumah tangga, software yang dikembangkan oleh para ahli informatika telah membantu masyarakat dan industri menyadari dampak ekologis dari aktivitas mereka.

Di sektor energi, konsep smart grid tak akan berjalan tanpa dukungan dari sistem informatika canggih. Platform berbasis cloud digunakan untuk mengelola distribusi energi secara dinamis, menyeimbangkan pasokan dan permintaan dengan efisiensi tinggi. Bahkan, algoritma machine learning kini digunakan untuk memprediksi penggunaan energi berdasarkan cuaca dan perilaku pengguna, sehingga pemborosan bisa diminimalisir.

Salah satu studi kasus datang dari proyek “Green Horizon” yang dikembangkan IBM di Tiongkok. Sistem ini menggunakan big data analytics dan AI untuk memprediksi polusi udara dan merekomendasikan kebijakan mitigasi secara cepat dan akurat. Teknologi ini tak hanya berguna bagi pemerintah, tetapi juga memberi masyarakat akses langsung terhadap informasi kualitas udara lewat aplikasi yang mudah digunakan.

Di bidang pertanian, teknik informatika juga hadir lewat sistem precision agriculture. Menggunakan kombinasi sensor tanah, citra satelit, dan algoritma AI, petani kini dapat mengetahui kapan waktu terbaik untuk menanam, berapa banyak air yang dibutuhkan, serta mendeteksi penyakit tanaman sejak dini. Ini bukan sekadar efisiensi, tapi juga pengurangan penggunaan air dan pestisida secara signifikan—sesuatu yang sangat berarti bagi keberlanjutan ekosistem.

Namun kontribusi teknik informatika terhadap sustainability tidak hanya bersifat teknis. Etika digital, pengelolaan jejak karbon pusat data (green computing), dan desain aplikasi yang hemat energi juga menjadi perhatian utama. Mahasiswa informatika kini ditantang untuk tidak hanya menciptakan solusi yang fungsional, tetapi juga sadar lingkungan.

Ke depan, profesi informatika akan memainkan peran sentral dalam menciptakan ekosistem digital yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kolaborasi antara programmer, data scientist, dan insinyur lingkungan akan menjadi kunci dalam merancang sistem cerdas yang adaptif, inklusif, dan berorientasi pada masa depan yang hijau.


Referensi Ilmiah
  1. IBM Research. (2020). Green Horizon: Predictive Air Quality Modeling Using AI.
  2. Khan, M. A., et al. (2021). Smart grid technologies: Communication technologies and standards. Renewable and Sustainable Energy Reviews.
  3. Berardi, U. (2013). Sustainability assessment of urban communities through system dynamics. Building and Environment.
  4. Bongiovanni, I., et al. (2022). AI for sustainable agriculture: Current applications and future directions. Computers and Electronics in Agriculture.
  5. Chowdhury, M. J. M., et al. (2021). Green computing in cloud data centers: A review. Journal of Cloud Computing.
Secret Link