Perkembangan teknologi digital telah menciptakan transformasi besar dalam cara manusia berinteraksi, belajar, dan mengakses informasi. Di kalangan pelajar, khususnya generasi Z, penggunaan gawai bukan lagi hal baru. Namun, peningkatan akses ini tidak selalu diiringi dengan kemampuan untuk menggunakan teknologi secara bijak dan etis. Banyak siswa SMP lebih terbiasa menggunakan perangkat digital untuk hiburan dibanding untuk pembelajaran yang bermakna. Selain itu, pemahaman mengenai privasi digital, etika bermedia sosial, dan deteksi hoaks masih tergolong rendah (Zebua, 2023).
Menanggapi fenomena ini, sekelompok mahasiswa dari Program Studi Informatika Universitas Telkom Surabaya menginisiasi kegiatan bertajuk “Sosialisasi Pembelajaran Digital di Tingkat SMP”. Program ini merupakan bentuk nyata pengabdian masyarakat yang ditujukan kepada siswa kelas 7 di SMP Widya Darma, Surabaya. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menanamkan literasi digital dasar, agar para siswa dapat berinteraksi di dunia maya secara cerdas, aman, dan bertanggung jawab.

Edukasi Langsung: Dari Mahasiswa untuk Generasi Penerus
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada Rabu, 16 April 2025 di ruang kelas 7 SMP Widya Darma. Sebanyak lima mahasiswa berpartisipasi aktif sebagai fasilitator: Dimas Febrianto (ketua), serta anggota Muhammad Ijaz Shafarin, Dimash Altairs, Haydar Akbar, dan Nicodavin Kautsar. Mereka didampingi oleh dosen pembimbing, Muhammad Dzulfikar Fauzi, S.Kom., M.Cs.
Sesi pembelajaran disampaikan melalui pendekatan ceramah interaktif dan praktik langsung, dengan topik yang sangat relevan dengan kondisi sosial digital remaja masa kini:
- Etika Komunikasi Digital: Mengajarkan sopan santun dan tanggung jawab di media sosial.
- Deteksi Hoaks: Memberikan panduan membedakan informasi yang valid dan palsu.
- Keamanan Digital: Meningkatkan kesadaran menjaga data pribadi dari potensi ancaman siber.
Kegiatan berlangsung dinamis. Siswa tidak hanya menyimak, tetapi aktif berdiskusi. Pertanyaan-pertanyaan seperti “Apa yang harus dilakukan kalau jadi korban komentar negatif di media sosial?” menunjukkan bahwa materi yang disampaikan sangat dekat dengan pengalaman nyata mereka.

Hasil dan Harapan: Membentuk Generasi Digital yang Beretika
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang berbagi pengetahuan, tetapi juga sebagai media pertumbuhan karakter digital siswa. Para siswa mulai memahami bahwa teknologi bukan hanya alat hiburan, melainkan pintu menuju pembelajaran dan pengembangan diri bila digunakan secara bijak.
Ke depan, program serupa sangat penting untuk terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan luas jangkauannya, tidak terbatas pada satu sekolah. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran strategis dalam menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan praktis masyarakat, terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Di era digital yang makin terhubung, kesadaran literasi digital harus ditanamkan sejak dini. Pendidikan semacam ini adalah pondasi untuk membentuk generasi muda yang cerdas, kritis, dan beretika dalam bermedia digital. Dengan langkah konkret seperti ini, Universitas Telkom tidak hanya berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter bangsa melalui teknologi.
Refrensi
Zebua, F. R. S. (2023). Analisis Tantangan dan Peluang Guru di Era Digital. Jurnal Informatika Dan Teknologi Pendidikan, 3(1), 21–28. https://doi.org/10.25008/jitp.v3i1.55
Dosen Pembimbing:
Muhammad Dzulfikar Fauzi, S.Kom., M.Cs.
Ketua Tim:
Dimas Febrianto
Anggota Tim Mahasiswa:
- Muhammad Ijaz Shafarin
- Dimash Altairs Hidayatulloh
- Haydar Akbar Al Gani
- Nicodavin Kautsar Idiarto